RINGKASAN
TENTANG KONSEP SUPERVISI PENDIDIKAN, SUPERVISI PEMBELAJARAN DAN PENGAWASAN
![]() |
DI SUSUN
OLEH
NAMA
: RAHMAT ARMANSYAH
NIM : 15131024
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
MATARAM
TAHUN
2017
1. SUPERVISI
PENDIDIKAN
A.
PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Istilah supervisi berasal dari bahasa
Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya “di atas”,
dan vision mempunyai arti “melihat”, maka secara keseluruhan supervisi
diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dengan pengertian itulah maka supervisi
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah
sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk
melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Dalam pengertian lain, Supervisi
adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
B. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1.
Membantu
guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2.
Membantu
guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3.
Membantu
guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4.
Membantu
guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5.
Membantu
guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6.
Membantu
guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7.
Membantu
guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan
pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
8.
Membantu
guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolah.
C. PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
Seorang pemimpin pendidikan yang
disebut sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada
prinsip supervisi pendidikan sebagai berikut:
1. Prinsip ilmiah (scientific)
2. Prinsip demokratis tugasnya.
3. Prinsip kerja sama
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
D.
PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Kegiatan utama pendidikan di sekolah
adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah
bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena
itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
E. JENIS-JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN
Berdasarkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh guru-guru maupun para karyawan pendidikan, supervisi dalam dunia pendidikan dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis, pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional.
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran
2. Supervisi klinis
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
Berdasarkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh guru-guru maupun para karyawan pendidikan, supervisi dalam dunia pendidikan dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis, pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional.
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran
2. Supervisi klinis
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
F.
SASARAN SUPERVISI
Supervisi pendidikan ditujukan
kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar. Yang dimaksud dengan situasi
belajar mengajar adalah situasi di mana terjadi proses interaksi antara guru
dan murid dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Dalam
kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar
karena mengajar adalah seni. mengajar dalam pekerjaan.
2.
SUPERVISI PEMBELAJARAN
Supervisi merupakan keharusan
yang diperlukan dan bertolak dari dasar tersebut bahwa guru merupakan profesi.
Profesi selalu tumbuh dan berkembang yang memerlukan l pelayanan. Guru
merupakan titik sentral yang langsung berhubungan dengan peserta didik.
Kualitas guru sangat menentukan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Oleh
karena itu, guru membutuhkan orang lain yang mempunyai pengetahuan, pemahaman
dan pengalaman yang lebih dari guru berkaitan dengan tugas pendidikan dan
pengajaran.
Supervisi merupakan salah satu
upaya pningkatan kealitas guru yang merupakan komponen sumber daya manusia yang
harus dibina dan dikembangkan secara komprehensif dan kontinyu. Pembentukan
profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan prajabatan (preseervice
education) maupun program dalam jabatan (inservice education). Potensi sumber
daya guru perlu terus menerus dikembangkan agar guru dapat melakukan fungsinya
secara profesional. Pengaruh perubabhan yang serba cepat mdorong guru untuk
terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
B.
SUPERVISI PEMBELAJARAN
Dalam bidang pendidikan, supervisor mengandung konsep umum yang sama namun
disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas pembelajran. Supervisi pembelajaran
merupakan bagian dari supervisi pendidikan. Tujuan dari supervisi pembelajaran
adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui perbaikan mutu dan pembinaan
terhadap profesionalisme guru.
Supervisi pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan membantu guru
untuk mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
tujuan pembelajaran[1]. Senada dengan ini, menurut Alton, Frish,
dan Neville, ada tiga konsep pokok delam pengertian supervisi pembelajaran,
yaitu :
a. Supervisi pembelajaran harus
secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan prilaku guru dalam proses
pembelajaran.
b. Prilaku supervisor dalam
membant guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara ofisial, jelas
kapan mulai dan kapan mengakhiri program pengembangan tersebut.
c. Tujuan akhir supervisi
pembelajaran adalah agar guru semakin mampu mempasilitasi proses pembelajaran
bagi para siswanya[2] .
C. TUJUAN
DAN FUNGSI SUPERVISI PEMBELAJARAN
Dalam supervisi pembelajaran,
ada beberapa prinsip pokok yang dapat dijadi pedoman dalam menyempurnakan
aktivitas pembelajaran, yaitu :
a. Supervisi merupakan bagian
integral dari program pendidikan merupakan jasa yang bersifat kooperatif dan
mengikutseertakan karenanya, para guru hendaknya dilibatkan secara lebih
leluasa dalam pengembangan program supervisi.
b. Semua guru memerlukan dan
berhak atas bantuan supervisi.
c. Supervisi hendaknya
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil sekolah.
d. Supervisi hendaknya membantu
memperbaiki sikap dan hubungan dari semua anggota staf sekolah, dan hendaknya
membantu dalam pengembangan hukuman sekolah dengan masyarakat.
e. Supervisi hendaknya membantu
menjelaskan tujuan-tujuan dan sasaran pendidikan, dan hendak menerangkan
implikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran itu.
f. Tanggung jawab bagi
pengembangan program supervisi berada pada kepala seekolah bagi sekolahnya dan
penilik/pengawas bagi sekolah-sekolah yang berada di pervisi yang utama bagi
sekolahnya. Pejabat-pejabat supervisi di kantor dinas pendidikan harus bekerja
melalui, dan dalam harmony dengan kepala sekolah.
g. Harus ada dana yang memadai
bagi program-program kegiatan supervisi dalam anggaran tahunan, serta personil,
material, dan perlengkapan yang mencukupi kebutuhan.
h. Efektivitas program supervisi
hendaknya dinilai secara periodik oleh para peserta. Tidak ada perbaikan yang
bisa terjadi jika tidak bisa ditentukan apa yang dicapai
i.
Supervisi hendaknya membantu menjelaskan
dan menerapkan dalam praktek penemuan penelitian pendidikan yang mutakhir.
j.
Pervisi semakin bertambah diangkat dari situasi
tertentu daripada dipaksakan dari atas.
D. PROGRAM SUPERVISI PEMBELAJARAN
Salah satu tugas supervisor adalah membantu guru-guru memperbaiki situasi
pembelajaran dalam arti luas. Dalam rangka menganalisis kurikulumyang di
terapkan di sekolah, maka kepala sekolah selaku supervisor adalah membantu para
guru dalam meningkatkan profesi mengajar. Kemampuan yang dimaksud di sini
meliputi kemampuan guru dalam memahami strategi pembelajaran, merumuskan tujuan
pembelajaran, menyusun berbagai pengalaman belajar dan keaktifan belajar, serta
meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang dimiliki oleh guru tersebut.
Dalam supervisi pembelajaran yang dilakukan ada paling tidak tiga hal yang
perlu dilakukan yaitu :
1.
Menilai hasil pembelajaran yang dilakukan ada paling
tidak tiga hal yang perlu dilakukan yaitu :
2.
Penentuan dan analisis tujuan-tujuan dengan
kritis secara kooperatif
3.
Analisis data untuk menemukan kekuatan dan kelemahan
pada hasil pendidikan
4.
Seleksi dan penerapan cara-cara penilaian.
3. PENGAWAS SUPERVISI
A. KONSEP DASAR PENGAWAS
Pengawas
sekolah adalh PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan sekolah dengan
melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan
administrasi pada satuan dasar dan menengah.
Pengawas melakukan penilaian, yaitu penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolak ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan adanya penilaian, akan diketahui posisi atau proses pendidikan. Sedangkan pembinaan mengandung pengertian memberikan pengarahan, memberikan bimbingan, memberikan contoh dan memberikan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Pengawas melakukan penilaian, yaitu penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolak ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan adanya penilaian, akan diketahui posisi atau proses pendidikan. Sedangkan pembinaan mengandung pengertian memberikan pengarahan, memberikan bimbingan, memberikan contoh dan memberikan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
1.
Memberikan
pengarahan, yaitu upaya pengawas yang dimaksudkan agar yang diawasi dalam
melaksanakan tugas lebih terarah dan agar mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
2.
Memberikan bimbingan
yaitu upaya para pengawas yang dimaksudkan agar yang diawasi mengetahui secara
rinci kegiatan yang harus dilaksanakan dan cara melaksanakan.
3.
Memberikan contoh,
yaitu upaya para pengawas yang dilaksanakan diepan kelas yang dimaksudkan agar
guru yang mengawasi lebih konkrit dalam mengajar pokok/subpokok bahasan
tertentu. Memberikan contoh dapat diberikan kepada guru yang diawasi apabila
guru tersebut tersebut tidak mengerti/tidak mengenal sesuatu konsep yang
dirumuskan dalam kurikulum atau pedoman lain yang kemungkinan disebabkan :
konsep itu memang baru dan konsep tersebut belum pernah dikenal oleh guru yang
bersangkutan.
4.
Memberikan saran,
yaitu upaya para pengawas sekolah agar suatu proses yang dlaksanakan di sekolah
lebih baik dari hasil yang dicapai sebelumnya atau berupa saran kepada pimpinan
untuk menindak lanjutin pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri.
B. KONSEP DASAR
SUPERVISI
Pada
zaman masa penjajahan Belanda model supervisi yang dijalankan adalah inspeksi
administratif untuk mengetahui tingkat disiplin guru dalam melaksanakan
pekerjaannya, pada waktu itu guru tidak boleh menyalahi aturan mengajar seperti
yang telah ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Supervisi
masa penjajahan dilaksanakan oleh School opsiner. Bertujuan untuk mengetahui
terlaksananya semua instruksi pemerintah dengan sebaik-baiknya. Teknik yang
dilakukannya school visit dan class visit secara tia-tiba. Sikap supervisornya
otoriter sebagai atasan terhadap bawahan, bersifat formal. Peranan dan
partisipasi supervisi sebagai objek yang pasif, menerima setiap keputusan dan
koreksi apapun.
Model supervisi pada masa peralihan setelah kemerdekaan bersifat pengawasan, modelnya berbentuk pembinaan dan penilaian terhadap Kepala Sekolah dan guru dalam memajukan mutu pendidikan.
Gagasan supervisi dan konsepnya senantiasa berkembang, dan bersamaan dengan itu kegiatan supervisipun mengalami perubahan terus. Oleh karena itu pemahaman supervisi perlu diupayakan secara dinamis sesuai perkembangan zaman yang dibutuhkannya.
Model supervisi pada masa peralihan setelah kemerdekaan bersifat pengawasan, modelnya berbentuk pembinaan dan penilaian terhadap Kepala Sekolah dan guru dalam memajukan mutu pendidikan.
Gagasan supervisi dan konsepnya senantiasa berkembang, dan bersamaan dengan itu kegiatan supervisipun mengalami perubahan terus. Oleh karena itu pemahaman supervisi perlu diupayakan secara dinamis sesuai perkembangan zaman yang dibutuhkannya.
Pengertian
supervisi berdasarkan pembentukan kata menunjukkan kepada sebuah aktivitas
akademik yaitu suatu kegiatan pengawasan yang dijalankan oleh orang yang
memiliki pengetahuan lebih tinggi dan lebih dalam memahami objek pekerjaaannya
dengan hati yang jernih.
Supervisi merupakan kegiatan akademik yang harus dijalankan oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kegiatan yang disupervisinya. Kegiatan supervisi harus dijalankan oleh orang yang dapat melihat berdasarkan kenyataan yang ada dan kemudian dibawa kepada kegiatan yang seharusnya, yaitu kegiatan semestinya yang harus dicapai.
Supervisi menurut Hadiri Nawawi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas-tugas dan kewajibannya dengan baik. Pengertiannya lebih menekankan kepada pengawasan murni dalam arti kontrol kegiatan dari seorang atasan terhadap bawahannya, agar melaksan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
Misi utama supervisi pendidikan adalah memberi pelayanan kepada guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat mengajar dengan efektif. Melakukan kerja sama dengan guru atau anggota staf lainnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan kurikulum serta meningkatkan pertumbuhan profesionalisasi semua anggotanya.
Supervisi merupakan kegiatan akademik yang harus dijalankan oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kegiatan yang disupervisinya. Kegiatan supervisi harus dijalankan oleh orang yang dapat melihat berdasarkan kenyataan yang ada dan kemudian dibawa kepada kegiatan yang seharusnya, yaitu kegiatan semestinya yang harus dicapai.
Supervisi menurut Hadiri Nawawi adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas-tugas dan kewajibannya dengan baik. Pengertiannya lebih menekankan kepada pengawasan murni dalam arti kontrol kegiatan dari seorang atasan terhadap bawahannya, agar melaksan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
Misi utama supervisi pendidikan adalah memberi pelayanan kepada guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar dapat mengajar dengan efektif. Melakukan kerja sama dengan guru atau anggota staf lainnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan kurikulum serta meningkatkan pertumbuhan profesionalisasi semua anggotanya.
Supervisi
merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di Sekolah,
bukan sekedar pengawasan terhadap fisik material. Supervisi merupakan
pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar,
pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar
dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya. Aktivitasnya dilakukan
dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pembelajaran untuk diperbaiki, apa
yang menjadi penyebabnya dan mengapa guru tidak berhasil melaksanakan tugasnya
dengan baik. Berdasarkan hal tersebut kemudian diadakan tindak lanjut yang
berupa perbaikan dalam bentuk pembinaan.
Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru, juga merupakan usaha preventif untuk mencegah supaya guru tidak terulang kembali melakukan kesalahan serupa yang tidak perlu, menggugah kesadarannya supaya mempertinggi kecakapan dan keterampilan mengajarnya.
Kegiatan supervisi digunakan untuk memajukan pembelajaran melalui pertumbuhan kemampuan guru-gurunya. Supervisi mendorong guru menjadi lebih berdaya, dan situasi mengajar belajar menjadi lebih baik, pengajaran menjadi efektif, guru menjadi lebih puas dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian ssistem pendidikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Ini berarti bahwa kedudukan supervisi merupakan komponen yang sangat strategis dalam administrasi pendidikan.
Pembinaan merupakan sebuah pelayanan terhadap guru, juga merupakan usaha preventif untuk mencegah supaya guru tidak terulang kembali melakukan kesalahan serupa yang tidak perlu, menggugah kesadarannya supaya mempertinggi kecakapan dan keterampilan mengajarnya.
Kegiatan supervisi digunakan untuk memajukan pembelajaran melalui pertumbuhan kemampuan guru-gurunya. Supervisi mendorong guru menjadi lebih berdaya, dan situasi mengajar belajar menjadi lebih baik, pengajaran menjadi efektif, guru menjadi lebih puas dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian ssistem pendidikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Ini berarti bahwa kedudukan supervisi merupakan komponen yang sangat strategis dalam administrasi pendidikan.
C. PELAKSANA SUPERVISI
Orang
yang berada dibalik kegiatan supervisi disebut supervisor, mereka adalah
pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah. Pelaksana fungsi supervisi di
sekolah pada dasarnya dilakukan oleh mereka yang menduduki fungsi
administratif. Pada sekolah yang sudah berkembang pelaksanaannya diserahkan
kepada petugas khusus. Atau biasanya dilaksanakan sendiri oleh kepala sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar