Senin, 17 April 2017


BAB I
 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 
Tanah merupakan suatu system mekanik yang kompleks yang terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan  padat,cair dan gas . fase padat hamper menempati 50 % volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya adalah bahan organic. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang di tempati sebagian oleh fase cair dan fase gas yang yang perbandikannya bervariasi menurut musim dan pengolahan tanah.
Tanah menundukung berbagai bentuk kehidupan, khususnya pertumbuhan tanaman sebagai contoh utama. Tanah berfungsi sebagai tempat bertumbuhnya tanaman yang menangkap sinar matahari. Dengan fugsi tersebut tanah beperan dalam siklus global karton.  Disamping itu kebanyakan dari unsure-unsur dalm usaha memelihara kehidupan berada pada siklus yang lebih berat ke tanah, dalam hubungan ini tanah menyediakan hubungan yang cocok untuk terlaksananya pelapukan bahan-bahan mati dengan cukup cepat melalui aktifitas mikroorganisme  terhadap senyawa-senyawa dasar untuk dapat segera menyusul memasuki kembalii siklus terutama melalui vegetasi
Sifat fisik tanah empunyai banyak kemungkinan untuk untuk dapat di gunakan sesuai dengan kemapuan yang di berikan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi lebih keraas dan menyangga kapasitas darainase,menyimpan air,plastesitas,mudah untuk ditembus akar,eroksi dan kemampuan untuk menahan retensi unsure-unsur hara tanaman. Semuanya erat hubungan nya dengan kondisi fisik tanah. Salah satu sifat fisik tana yang terpenting adalah tkstur tanah.
Tekstur tanah  menujukan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristtimewa tkstur merupakan perbandingan relative pasir,debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuran lebih kecil dan kental.tekstur tanah sering berhubungan dengan permeabilitas, daya tahan memegang air aerase dan kapasitas tukar kation serta kesuburan tanah. Walaupun factor-faktor lain dapt merubah hubungan tersebut.
Dalam klasifikasi tanah(taksonomi tanah) tingkat family, kasar halusnya tanah ditunjukan dalm selebaran besar butir yang merupakan penyederhanaan dari tkstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih besar/ kasar dari pasir
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kelas tekstur tanah secara kuantitatif (cara laboratorium ).
















BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (separate)yang di nyatakan dalam perbandingan proporsi (%) relative anatara fraksi pasis (sand)berdiameter 2,00-0,20 mm / 2000-200 mikrometer atau 200-2 mikrometer dan liat (clay) (lebih kurang 2 mikrometer). Partikel berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai tanah fraksi,tetapi menurut Lal (1979) harus di perhitungkan dalam evaluasi tekstur tanah. Fraksi pasir didominasi oleh mineral kuarsa (5, o2) yang sangat tahan terhadap pelapukan. Sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral feldspar dan mika yang cepat lapuk, pada saat pemembelapukannya akan membebskan sejumlah hara, sehingga hara, sehingga tanah bertekstur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir (Hanafiah, 2007).
            Tekstur tanah  menunjukan  kasr atau halusnya suatu tanah. Hal ini dapat dilihat bahwa makin kecil ukuran separat berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaanya persatuan bobot tanah, yang menunjukan makin padatnya partikel-partikel persatuaan volume tanah. Hal ini berate makin banyak ukuran pori mikro yang terbentuk, sebaliknya jika ukuran separat makin besar (Kemal Ali Hanafiah, 2010).
            Tanah yang di dominasi pasir akan banyak mempunyai pori pori makr (disebut lebih poreus). Tanah yang didominasi debu akan memunyai pori-pori meso (sedang) / (agak poreus). Sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil/tidak poreus). Pori-pori mikro mempunyai cirri memudahkan perkolasi air. Sebaliknya, pori-pori mikro sangat menghambat lalu lintas udara dan gerakan air sangat di batasi menjadi gerakan kapiler yang lambat (Buckman dan Brady, 1982). Jadi, dalam tanah berpasir, meskipun porsinya rendah, lalulintas udara (aerasi) dan air (drainase) sangat lancar, karena pori-pori makro yang menguasai tanah tersebut sehingga akan makin mudah untuk berpenetrasi tetapi, dalam hal ini air juga makin mudah hilang dari tanah dan cendrung maudah melepas unsur-unsur hara yang di butuhkan tanaman. Tanaman akan sulit untuk mendapatkan unsure hara  dan pertumbuha tanaman akan terganggung (Suharti, 2011).
            Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinytakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir,debu dan liat sehingga tanah di keompokan kedalam beberapa macam kelas tekstur di antaranya kasar,agak kasar,sedang agak halus, dan hancur ( Hanafiah, 2014).
            Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai kebutuhan air dan udara,,maksudnya hara atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpartisipasi aktif bagi tanaman (hanafiah, 2014).
            Partikel tanah liat pada lapisan alfisol digerakan oleh air yang meresap dari horizon A dan horizon B. hasilnya adalah polipodeon dengan  horizon-horizon yang mempunyai tekstur yang berbeda. Macam-macam pita yang terbentuk berhubungan dengan kandungan liat dan digunakan untuk menggolongkan tanah sebagai lempung-lempung liat atau tanah liat (poerwowidodo, 2001).
            Tekstur tanah adalah perbandingan relative dari pasir,debu dan liat. Nama tekstur melukiskan penyebaran butiran secara plastisida,keteguhan,penyediaan hara dan produksifitas suatu wilayah geografis,di dunia di kenal dua golongan ukuran fraksi berdasarkan USDA (United Departement Of Agricullture) dan ISSS ( Internasional Sosialy Of sosl Science) (Mul,2004).






BAB III
  METODE PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan Tempat
            Praktikum pengamatan tekstur tanah ini di laksanakan  pukul 09 : 30 – 10 : 45 WITA. Hari kamis, 12 Mei 2016 dan bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum  pengamatan tekstur tanah ini meliputi: tabung sedimentasi, rak tabung, pipet, stopwatch, NaOH, aquades dan tanah entisol.
3.3.  Prosedur  Kerja.
1.      Disiapkan terlebih dahulu tabung sedimentasi,NaOH dan aquades
2.      Dimasukan tanah entisol kedalam tabung sedimentasi sebanyak 2 mm samapai garis is dan ditambahkan 1 ml NaOH.
3.      Masukan aquades untuk menghomogenkan  sebanyak atau samapai tanda pada garis 45, kemudian tutup rapat.
4.      Dikocok selama 2 menit dengan cara keras.
5.      Dibuka tutup tadi, letakan pada rak dan biarkan selama 30 dtk untuk mrngetahui fraksi pasir.
6.      Dituangkan  larutan 1 dengan cara perlahan –lahan  kedalam tabung II, biarkan mengendap selama 30 menit  untuk mengetahui fraksi debu.
7.      Dituankan tabung II ke tabung III untuk mengetahui fraksi liat.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil
            4.1.1    Hasil dan pengamatan tanah entisol yang di dapat:
Sampul
% Pasir
% Debu
% Liat
Entisol
60 %
16,67 %
23,33 %
Inceptol
60 %
26,66 %
13,34 %

            4.1.2. Gambar
                                                                   100                                                                                  
                                                                90                                                   
                                                           80                                                                                
                                                       70
                                                                                                                       
                                              60                                                                                                         
                                         50                                                                          
                                    40                                                                               
                               30                                                                                                                        
                                                                                                                                               
          20                                                                                                                                 
                 10                                                                                                                          
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
4.1.3. Analisa  Data
a)      Fraksi pasir  (%)
% pasir              =   
                                      =   
                                      =    
                                      =   60 %
b)      Fraksi Debu (%)
% Debu             =     
                          =    
                          =     
                          =   16,67 %
c)      Fraksi Liat (%)
% Liat                           = 100 – (% I + % II )
                          = 100 – ( 60 % + 16,67 % )
                          = 100 – (76,67) %
                          = 23,33 %



4.2. Pembahasan
            Dari hasil pengamatan yang kita lakukan pada tanah entasol 1 adalah didapat pada tabung sedimentasi I proporsi (%) pasir adalah 60 %, debu adalah 16,67 % sedangkan liat 23,33 %. Hasilnya berbeda karena tanah entisol adalah tanah muda yang mbelum mengalami deforensiasi horizon. Etisol ini adalah tanah yang belum berkembang dan banyak di jumpai pada tanah dengan bahan yang belum berkembang dan banyak di jumpai pada tanah dengan bahan induk yang sangat beragam baik secara jenis,sifat dan asalnya. Sedangkan tanah inceptol merupakan tanah yang sudah mulai berkembang.  Tanah entisol cendrung memiliki tekstur yang kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah, tanah ini mudah teroksidasi dengan udara, untuk tanah entisol,kelembaban dan pH nya  selalu berubah. Hal ini karena tanah entisol selalu basah dan terendam dalam cekungan. Dan  tanah yang memilki kadar asam yang kurang baik untuk ditanam,.sedangkan karakteristik tanah inceptol adalah memiliki solum tanah agar tebal yaitu 1-2 meter, warnanya hitam sampai cokelat tua. Tekstur tanahnya gempur, memiliki ph 5-7, memiliki bahan organic yang tinggi yaitu 10%-30%, merupakan tanah muda yang subur, banak mengandung mineral primer dan mengembangkan dari endapan tanah hasil erosi. Dan tanaman yang cocok di tanah inceptol adalah sawit, kakao, kopi sedangkan untuk tanaman yang cocok di tanah entisol sebagian berada di desa mekarsati kecematan praya barat kabupaten Lombok tengah, Provinsi nusa tenggara barat lokasi penelitian dengan keniringan bahan 20-30 persen, sedangkan pada tanah inceptol adalah letaktanah yang berada di kuriman, Di tambahkan NaOH untuk menghomogenkan tanah tersebut, Tanah entisol termasuk dalam tanah atau klas tekstur lempung liat berpasir [SCL] dan tanah inceptisol termasuk dalam kelas tekstur lempung berpasir






BAB V
 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di dapat kesimpulan :
1.      Penetapan kelas tekstur tanah dapat di lakukan dengan dua cara yaitu cara kunatitatif (cara laboratorium) dan cara kualitatif (cara lapangan)
2.      Dari praktikum yang kami lakukan kami hanya melakukan dengan cara kuantitatif
3.      Didapat hasil fraktif pasif 60%, debu 16,67% dan liat 23,33 % untuk tanah entisol
4.      Dan termasuk kedalam tekstur lempung liat berpasif (SCL)
5.      Tanah yang baik adlaha tanah incepticol
5.2  Saran
Sebaiknya dalam memilih lahan untuk pertanian diperhtikan masalh tekstur tanah karena mempengruhi kandungan bahan organic atau unsure hara yangoleh  diperlukan untuk tumbuhan serta kemampuanaya menyimpan air serta melakukan pengujian di laboratprium untuk memper oleh pengetahuan yang telah lebih baik dan hasil penetapan yang akurat seperti yang telah dilakukan dan dapat menentukan tekstur tanah yang lebih baik dan benar.







DAFTAR PUSTAKA

Ali Kemas, 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hanafiah. Ali Kemas.2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rieneka Cipta. Jakarta.
Hanafiah, Ali Kemas. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mul.M.S. 2004. Analisis Tanah,Air dan Jaringan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Poerwowidodo. 2001. Genesha Tanah. CV Rajawali. Jakarta
Suharti . 2011. Ilmu Tanah. Brata Karya. Aksara. Jakarta.













ACARA II
TEKSTUR TANAH

HASIL PENGAMATAN LABORATORIUM
A.    Fraksi Pasir (%)
% =

B.     Fraksi Debu (%)
 % = 

C.     Fraksi Liat (%)
% = 100 – (% I + % II)
     = 100 – (60% + 16,67 % )
     = 100 – (76,67) %
     = 23,33 %



          Menyetujui Asisten                                                                   Pratikan 
                                                                                                           

                                                                                                                       

(NINDI FARIDATUL HASANAH)                                                NINDY DWTHA ERICA
NIM : C1M014147                                                                 NIM : C1G115110




            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL, ANGGARAN DAN SPONSOR KEGIATAN FUTSAL IKIP MATARAM CUP 2017

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan ramat Nya yang telah memberikan kelancaran sert...