BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanah merupakan suatu system mekanik yang kompleks
yang terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan
padat,cair dan gas . fase padat hamper menempati 50 % volume tanah
sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya adalah bahan
organic. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang di tempati sebagian
oleh fase cair dan fase gas yang yang perbandikannya bervariasi menurut musim
dan pengolahan tanah.
Tanah menundukung berbagai bentuk kehidupan,
khususnya pertumbuhan tanaman sebagai contoh utama. Tanah berfungsi sebagai
tempat bertumbuhnya tanaman yang menangkap sinar matahari. Dengan fugsi
tersebut tanah beperan dalam siklus global karton. Disamping itu kebanyakan dari unsure-unsur
dalm usaha memelihara kehidupan berada pada siklus yang lebih berat ke tanah,
dalam hubungan ini tanah menyediakan hubungan yang cocok untuk terlaksananya
pelapukan bahan-bahan mati dengan cukup cepat melalui aktifitas
mikroorganisme terhadap senyawa-senyawa
dasar untuk dapat segera menyusul memasuki kembalii siklus terutama melalui
vegetasi
Sifat fisik tanah empunyai banyak kemungkinan untuk
untuk dapat di gunakan sesuai dengan kemapuan yang di berikan kepadanya.
Kemampuan untuk menjadi lebih keraas dan menyangga kapasitas
darainase,menyimpan air,plastesitas,mudah untuk ditembus akar,eroksi dan
kemampuan untuk menahan retensi unsure-unsur hara tanaman. Semuanya erat
hubungan nya dengan kondisi fisik tanah. Salah satu sifat fisik tana yang
terpenting adalah tkstur tanah.
Tekstur tanah
menujukan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristtimewa tkstur merupakan
perbandingan relative pasir,debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuran
lebih kecil dan kental.tekstur tanah sering berhubungan dengan permeabilitas,
daya tahan memegang air aerase dan kapasitas tukar kation serta kesuburan
tanah. Walaupun factor-faktor lain dapt merubah hubungan tersebut.
Dalam klasifikasi tanah(taksonomi tanah) tingkat
family, kasar halusnya tanah ditunjukan dalm selebaran besar butir yang
merupakan penyederhanaan dari tkstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi
tanah yang lebih besar/ kasar dari pasir
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kelas
tekstur tanah secara kuantitatif (cara laboratorium ).
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun
tanah (separate)yang di nyatakan dalam perbandingan proporsi (%) relative
anatara fraksi pasis (sand)berdiameter 2,00-0,20 mm / 2000-200 mikrometer atau
200-2 mikrometer dan liat (clay) (lebih kurang 2 mikrometer). Partikel
berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong
sebagai tanah fraksi,tetapi menurut Lal (1979) harus di perhitungkan dalam
evaluasi tekstur tanah. Fraksi pasir didominasi oleh mineral kuarsa (5, o2)
yang sangat tahan terhadap pelapukan. Sedangkan fraksi debu biasanya berasal
dari mineral feldspar dan mika yang cepat lapuk, pada saat pemembelapukannya
akan membebskan sejumlah hara, sehingga hara, sehingga tanah bertekstur debu
umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir (Hanafiah, 2007).
Tekstur tanah menunjukan
kasr atau halusnya suatu tanah. Hal ini dapat dilihat bahwa makin kecil
ukuran separat berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaanya persatuan
bobot tanah, yang menunjukan makin padatnya partikel-partikel persatuaan volume
tanah. Hal ini berate makin banyak ukuran pori mikro yang terbentuk, sebaliknya
jika ukuran separat makin besar (Kemal Ali Hanafiah, 2010).
Tanah yang di dominasi pasir akan
banyak mempunyai pori pori makr (disebut lebih poreus). Tanah yang didominasi
debu akan memunyai pori-pori meso (sedang) / (agak poreus). Sedangkan yang
didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil/tidak poreus).
Pori-pori mikro mempunyai cirri memudahkan perkolasi air. Sebaliknya, pori-pori
mikro sangat menghambat lalu lintas udara dan gerakan air sangat di batasi
menjadi gerakan kapiler yang lambat (Buckman dan Brady, 1982). Jadi, dalam
tanah berpasir, meskipun porsinya rendah, lalulintas udara (aerasi) dan air
(drainase) sangat lancar, karena pori-pori makro yang menguasai tanah tersebut
sehingga akan makin mudah untuk berpenetrasi tetapi, dalam hal ini air juga
makin mudah hilang dari tanah dan cendrung maudah melepas unsur-unsur hara yang
di butuhkan tanaman. Tanaman akan sulit untuk mendapatkan unsure hara dan pertumbuha tanaman akan terganggung
(Suharti, 2011).
Tekstur tanah menunjukan komposisi
partikel penyusun tanah (separat) yang dinytakan sebagai perbandingan proporsi
(%) relative antara fraksi pasir,debu dan liat sehingga tanah di keompokan
kedalam beberapa macam kelas tekstur di antaranya kasar,agak kasar,sedang agak
halus, dan hancur ( Hanafiah, 2014).
Tanah pada masa kini sebagai media
tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan
udara secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai kebutuhan air dan
udara,,maksudnya hara atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara
biologis berfungsi sebagai habitat biota yang berpartisipasi aktif bagi tanaman
(hanafiah, 2014).
Partikel tanah liat pada lapisan
alfisol digerakan oleh air yang meresap dari horizon A dan horizon B. hasilnya
adalah polipodeon dengan horizon-horizon
yang mempunyai tekstur yang berbeda. Macam-macam pita yang terbentuk
berhubungan dengan kandungan liat dan digunakan untuk menggolongkan tanah
sebagai lempung-lempung liat atau tanah liat (poerwowidodo, 2001).
Tekstur tanah adalah perbandingan
relative dari pasir,debu dan liat. Nama tekstur melukiskan penyebaran butiran
secara plastisida,keteguhan,penyediaan hara dan produksifitas suatu wilayah
geografis,di dunia di kenal dua golongan ukuran fraksi berdasarkan USDA (United
Departement Of Agricullture) dan ISSS ( Internasional Sosialy Of sosl Science)
(Mul,2004).
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1
Waktu
dan Tempat
Praktikum pengamatan tekstur tanah
ini di laksanakan pukul 09 : 30 – 10 :
45 WITA. Hari kamis, 12 Mei 2016 dan bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum pengamatan tekstur tanah ini
meliputi: tabung sedimentasi, rak tabung, pipet, stopwatch, NaOH, aquades dan
tanah entisol.
3.3. Prosedur Kerja.
1. Disiapkan
terlebih dahulu tabung sedimentasi,NaOH dan aquades
2. Dimasukan
tanah entisol kedalam tabung sedimentasi sebanyak 2 mm samapai garis is dan
ditambahkan 1 ml NaOH.
3. Masukan
aquades untuk menghomogenkan sebanyak
atau samapai tanda pada garis 45, kemudian tutup rapat.
4. Dikocok
selama 2 menit dengan cara keras.
5. Dibuka
tutup tadi, letakan pada rak dan biarkan selama 30 dtk untuk mrngetahui fraksi
pasir.
6. Dituangkan larutan 1 dengan cara perlahan –lahan kedalam tabung II, biarkan mengendap selama 30
menit untuk mengetahui fraksi debu.
7. Dituankan
tabung II ke tabung III untuk mengetahui fraksi liat.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1 Hasil dan pengamatan tanah entisol yang di dapat:
Sampul
|
% Pasir
|
% Debu
|
% Liat
|
Entisol
|
60 %
|
16,67 %
|
23,33 %
|
Inceptol
|
60 %
|
26,66 %
|
13,34 %
|
4.1.2. Gambar 



90


















50


































10
4.1.3. Analisa Data
a) Fraksi
pasir (%)
%
pasir = 

= 

= 

= 60 %
b) Fraksi
Debu (%)
% Debu =

= 

= 

= 16,67 %
c) Fraksi
Liat (%)
% Liat = 100 – (% I + % II )
= 100 – ( 60 % + 16,67 % )
= 100 – (76,67) %
= 23,33 %
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kita
lakukan pada tanah entasol 1 adalah didapat pada tabung sedimentasi I proporsi
(%) pasir adalah 60 %, debu adalah 16,67 % sedangkan liat 23,33 %. Hasilnya
berbeda karena tanah entisol adalah tanah muda yang mbelum mengalami
deforensiasi horizon. Etisol ini adalah tanah yang belum berkembang dan banyak
di jumpai pada tanah dengan bahan yang belum berkembang dan banyak di jumpai
pada tanah dengan bahan induk yang sangat beragam baik secara jenis,sifat dan
asalnya. Sedangkan tanah inceptol merupakan tanah yang sudah mulai
berkembang. Tanah entisol cendrung
memiliki tekstur yang kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah, tanah ini
mudah teroksidasi dengan udara, untuk tanah entisol,kelembaban dan pH nya selalu berubah. Hal ini karena tanah entisol
selalu basah dan terendam dalam cekungan. Dan
tanah yang memilki kadar asam yang kurang baik untuk ditanam,.sedangkan
karakteristik tanah inceptol adalah memiliki solum tanah agar tebal yaitu 1-2
meter, warnanya hitam sampai cokelat tua. Tekstur tanahnya gempur, memiliki ph
5-7, memiliki bahan organic yang tinggi yaitu 10%-30%, merupakan tanah muda
yang subur, banak mengandung mineral primer dan mengembangkan dari endapan
tanah hasil erosi. Dan tanaman yang cocok di tanah inceptol adalah sawit,
kakao, kopi sedangkan untuk tanaman yang cocok di tanah entisol sebagian berada
di desa mekarsati kecematan praya barat kabupaten Lombok tengah, Provinsi nusa
tenggara barat lokasi penelitian dengan keniringan bahan 20-30 persen,
sedangkan pada tanah inceptol adalah letaktanah yang berada di kuriman, Di
tambahkan NaOH untuk menghomogenkan tanah tersebut, Tanah entisol termasuk
dalam tanah atau klas tekstur lempung liat berpasir [SCL] dan tanah inceptisol
termasuk dalam kelas tekstur lempung berpasir
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan di dapat kesimpulan :
1. Penetapan
kelas tekstur tanah dapat di lakukan dengan dua cara yaitu cara kunatitatif
(cara laboratorium) dan cara kualitatif (cara lapangan)
2. Dari
praktikum yang kami lakukan kami hanya melakukan dengan cara kuantitatif
3. Didapat
hasil fraktif pasif 60%, debu 16,67% dan liat 23,33 % untuk tanah entisol
4. Dan
termasuk kedalam tekstur lempung liat berpasif (SCL)
5. Tanah
yang baik adlaha tanah incepticol
5.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih lahan untuk pertanian
diperhtikan masalh tekstur tanah karena mempengruhi kandungan bahan organic
atau unsure hara yangoleh diperlukan
untuk tumbuhan serta kemampuanaya menyimpan air serta melakukan pengujian di
laboratprium untuk memper oleh pengetahuan yang telah lebih baik dan hasil
penetapan yang akurat seperti yang telah dilakukan dan dapat menentukan tekstur
tanah yang lebih baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Kemas, 2007.
Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hanafiah. Ali
Kemas.2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rieneka Cipta. Jakarta.
Hanafiah, Ali
Kemas. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mul.M.S. 2004. Analisis
Tanah,Air dan Jaringan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Poerwowidodo.
2001. Genesha Tanah. CV Rajawali. Jakarta
Suharti
. 2011. Ilmu Tanah. Brata Karya. Aksara. Jakarta.
ACARA II
TEKSTUR TANAH
HASIL PENGAMATAN
LABORATORIUM
A. Fraksi
Pasir (%)
%
= 

B. Fraksi
Debu (%)
% = 

C. Fraksi
Liat (%)
%
= 100 – (% I + % II)
= 100 – (60% + 16,67 % )
= 100 – (76,67) %
= 23,33 %
Menyetujui Asisten Pratikan


NIM
: C1M014147 NIM
: C1G115110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar